Laptop gue tergeletak di lantai, di samping koh henry. Tiba-tiba, koh henry merebahkan badannya di lantai.
"Eh laptop gue jangan ditidurin!"panik, gue ngomel-ngomel.
"Kagak,"koh henry acuh tak acuh cuma melirik ke laptop gue yang masih aman dan utuh di sampingnya.
Tapi gue tetap melanjutkan kalimat tadi,"iya kalo ditidurin ntar hamil."
Entah kenapa, kalimat gue membuat koh henry menatap laptop gue dengan tatapan mengamati yang berlebihan, lalu angkat suara "enak kali ya kalo laptop bisa hamil. Kan anaknya laptop lagi."
Eh iya juga ya. Baru kepikiran. Otak gue langsung membayangkan keuntungan secara ekonomi yang bisa gue dapat dari hasil prostitusi laptop gue.
"Iya ya asik juga, koh. Kalo laptop gue bisa hamil, gue bakal suruh elo ngehamilin laptop gue tiap hari hahahaha."
Koh henry menatap lagi ke laptop, kali ini dengan tampang yang murni bingung,"lewat mana?"
"Itu kan ada banyak lubang USB."
"Mana muat!"
gue pun merasa hal ini kocak dan mulai terasa tidak terlalu nyaman untuk dilanjutkan.
"UDAH GAUSAH DIBAYANGIN LAGI!!"
...
"Eh bisa sih, jap, kalo ada kabel extension atau sesuatu."
"UDAH KOH DIBILANG GAK USAH DIBAYANGIN LAGI. UDAH AH JANGAN DIBAHAS!"
-------
dan ketika gue menceritakan kisah ini ke ika, doi ngomong:
"Orang-orang macam lo dan koh itu ya,
ga penting! kalian punya pemikiran yang... tidak perlu dipikirkan!"
hahaha boleh juga deskripsi lo ka.
anyway, gak ngaca lo. hahahahaha