oh, ini deh.

mau cerita ini deh, soal penantian.
ada apa dengan penantian?
jadi, kemarin-kemarin, gue baru-baru aja ngobrol sama beberapa teman gue, soal komik detective conan. si ran-nya sabar banget ya nungguin sinichi. hahaha.

keren lah ran.

tapi, masalahnya gue yang ga sabar nih!

terakhir kali gue baca komik itu tuh nomer 40an. 48 atau 49 kalo ga salah. saat itu gue udah gondok banget kenapa ran sama sinichi ga ketemu-ketemu. apalagi sempat ada cerita (maaf ya kalo spoiler, tapi kan ini udah edisi lama juga) si conan sempat punya obat yang bisa bikin dia gede sementara. abis itu, ketemu deh sama si ran. di ujung cerita, si conan pengen ngelamar ran gitu di restoran tempat bapaknya ngelamar ibunya. tapi yah, seperti yang bisa ditebak, ujung-ujungnya si sinichi malah ngecil lagi, jadi dia ngedatengin ran sebagai conan, yang pura-pura membawa pesan kalo sinichi harus pergi lagi.

cih.

waktu itu gue udah mikir gue gamau baca komiknya lagi sampe terbit edisi paling terakhir. hahahhaha.

memang penantian itu menyebalkan.

Di Luar, Pagi Berembun

Di luar langit mendung. Hawa pagi Kota Bandung masih segar dan, serunya, berembun. Tidak ada yang seru dari embun sih, tapi melihat taman di kosan yang tampak berkabut ini mengingatkan saya pada suasana Puncak dan saya sangat ingin ke sana.

Ingin liburan.

Kemarin malam saya tertidur dalam keadaan tidak sadar. Hahahaha, jadi sebelum tidur saya sudah setengah ketiduran. Sleepception kali ya :p

Ngomong-ngomong, blog ini sudah sangat berdebu, tidak terawat, dan berminyak. Harus dibersihkan dan mungkin sebenarnya harus diisi lagi. Kalau bicara soal mengisi blog, wah banyak sekali yang bisa saya tuliskan di sini. Tapi.... yah, anggap saja ada keterbatasan waktu. Dan mungkin keterbatasan kerajinan. Dan keterbatasan privasi. Dan keterbatasan perasaan. Yah apapun lah hahahaha.

Bagaimana pun juga, di luar langit pagi tampak mendung. Mungkin hari ini saya harus bawa payung.

Prianka

I didn't plan to write anything on this blog right now, but i just found something interesting, from the internet, of course (where else we can find facts and informations as cheap as it could be?).

So, what did I find? Well, look up at this title: Prianka. Hahahahahaha. I just found another Prianka. It was not that interesting since I already had a friend named Donda Priyankha and I also already knew about Priyanka Chopra, the pretty Indian artist. Oh, maybe this is more interesting: Wahyuni Priyanka "something". It's the combination of my name and my friend's name; Wahyuni Permata.

(Suddenly, I think that this topic is as interesting as watching a cow sleeps for you since most of you don't have Prianka in your names, but well, I just want to share :P )

So, back to the beginning, what did I find? I found a heello account (I don't know what that is either) named Dea Prianka and she desribed herself as curious, clumsy, adventurous, full of laziness and boredom, rhotacism, caring, and daring.

Nah.

I think I'm curious enough but my curiousity doesn't really bring me into 'stalking thing' :p, so I won't describe myself as curious. But, well, to be honest, hmm, I admit myself as clumsy -- how many times I've lost my goods, how many times I didn't bring my wallet to college :/

Adventurous >> obviously, I wrote it for describing me in this blog account!

About full of laziness... I'm not lazy, I pay attention at class, I study well (haha) but still, how many times I mentioned about me being 'mager' in this blog? Mager >>>> males gerak, it contains the word 'males' a.k.a lazy. Hmmmmmmmmmmmmmmm, I need to start MOVING. -___-

Boredom.
Nah, I don't consider myself as a boredom. I can tell I am almost always excited :P

And rhotacism. Me too! Me too! Are every priankas born to be a rhotacism? Hahahahahaha. Anyway, honestly, I'm a bit ashamed of being a rhotacism SO let's just not talk about it!

The last; caring and daring. I don't really care about this Prianka writing about caring and daring because I'm already amazed with the similarities we share, dear Dea Prianka. It first excited me (so I decided to write about it here), but now I feel I am no longer original.

I thought I'm gonna be the only girl Prianka in this world :P

Di suatu pagi...

Di suatu pagi yang sangat mager... hmm, bukan pagi sih, tepatnya. Meskipun jam laptop masih berkata AM, tapi ini sudah sangat hampir jam 12 yang artinya sudah siang --- ngomong-ngomong, masih terasa pagi buat saya, saat ini, karena saya belum berkegiatan apapun selain makan, baca novel, dan online.

Bukan salah saya!

Jadi gini, saya sudah merantau kembali ke kota pendidikan saya dari hari Rabu kemarin karena kuliah sudah dimulai keesokan harinya. Saya pikir ada praktikum hari Kamis, ternyata tidak ada! Jadilah saya menganggur Kamis itu. Ya sudahlah saya berusaha berpikir positif,"yaaah gapapa lah, kan kecepetan satu hari doang."

Tapi ternyata!

Ternyata kuliah hari Jumat, yang hanya 2 jam, juga dibatalkan.

.................................

Apa-apaan -___________-

Jadilah saya mager sedemikian rupa ini, mau ngendon di kamar jadi kayak orang bego, mau ke kampus juga mau ngapain, mau jalan-jalan juga bingung, jadilah benar-benar bego di kamar doang ditemani beberapa buku, laptop, dan koneksi internet yang menyenangkan cepatnya.

Okelah, lanjut, dan tadi, di tengah kemageran saya yang luar biasa, saya buka-buka tumblr beberapa teman saya dan menemukan video ini.

Move.


Kata-kata move itulah seperti menampar saya di tengah siang bolong (harusnya seperti petir di tengah siang ya? hahaha).

Iya nih, saya harus move.

Tapi kemanaaaaaaaaaa? Mager aaaaaaah.

(teteup aje, ga berubah)

Lebaran Terlelah

Bangun tidur hari ini diiringi rasa pegal pada kaki dan pantat saya. Kemarin lebaran, dan kemarin saya mudik, dan sekarang sudah di Jakarta lagi.

Semenjak diresmikannya tol Cipularang, akses dari ibukota ke Kota Kembang jadi semudah mendapat pacar di iklan Ponds. Tidak usah repot-repot dan mabok-mabok di jalanan Puncak yang berliku-liku seperti kehidupan ini (haha), tinggal lurus saja dari Jatiwaringin, mikir sebentar, tiba-tiba sudah Pasteur (untung bukan saya yang nyetir, jadi derita sesungguhnya tidak terasa :p).

Yak, balik lagi, lebaran ini sangat melelahkan. Mungkin, alasan keduanya adalah keluarga kami pulang pergi. Alasan pertamanya adalah... sepupu-sepupu saya.

Untuk gambaran saja, di keluarga saya, jumlah generasi ketiganya (generasi saya) ada 11 cucu dari 7 anak. Jumlah yang banyak mungkin menyenangkan, tapi yang menyebalkan adalah rentang umurnya. Paling tua itu kakak saya, 22 tahun, dan paling muda... 1 atau 2 tahun (saya lupa, pokoknya di mata saya doi seorang bayi). Saya cucu kedua tertua di keluarga ini. Jadi, ya bisa dibayangkan, bermain dengan sepupu saya jadi seperti kembali ke masa kecil, tapi entah kenapa lebih melelahkan (mungkin karena saya harus gendong sana gendong sini).

Intinya, kemarin sore kami ke Bandung Carnival Land.

Ea.

Mainannya yaaaah, gitu-gitu aja. Sangat seru untuk anak kecil. Cukup serulah untuk saya. Saya paling suka Bom Bom Car. Menurut saya Bom Bom Car adalah representasi kebebasan yang sangat gaul, orang tanpa SIM boleh nyetir, dan di sana tiap orang bebas menabrak mobil siapapun tanpa menyulut kemarahan, tidak seperti di jalanan. Bahkan, di Bom Bom Car, makin ditabrak makin ketawa. Hahaha.

Anyway, semua berjalan dengan oke, dan saya masih memegang teguh janji saya: tidak akan masuk ke rumah hantu. Tapi, ada dua saudara saya, 6 SD dan 1 SMP, merengek-rengek minta ditemani ke rumah hantu.

"Udah, berdua aja," kata saya.
"Gak seru, mbak. Apaan cuma berdua..."

Meski begitu, akhirnya mereka tetap masuk, berdua saja, tapi ikut rombongan orang lain. Saya pikir saya sudah lepas dari jerat rumah hantu.

Tapi ternyata saya salah.

T_T

Sepupu saya yang 1 SMP malah kepingin masuk dua kali. Tapi, yang 6 SD menolak. Akhirnya, kembalilah dia merengek-rengek pada saya, sampai berlutut-berlutut segala. Sebenarnya, dalam hati, saya penasaran sih apa yang ada di dalam. Tambahan lagi, ada perasaan dalam jiwa saya yang ingin mengalahkan semua rasa takut saya pada benda-benda tidak jelas di dalam, yang sejati-sejatinya adalah patung-patung dan manusia-manusia bertopeng. Sungguh hal-hal yang tidak pantas ditakuti. -__-

Akhirnya, saya bersama sepupu saya, ikut rombongan anak-anak SMP.

Tadinya saya ingin menceritakan kisah di dalam, tapi yaaah, nanti saya malah membongkar rahasia rumah hantu Bandung Carnival Land yang mulia ini, jadi saya tutup mulut saja deh. Yang jelas, ketika lagi heboh di dalam, tiba-tiba ada anak yang teriak-teriak,"SANDAL ABDI, SANDAL ABDI"

Hahahahaha. Sandalnya copot. :P

Yah, saya keluar dengan ngos-ngosan karena lari-lari. Dan semua kejadian di dalam tadi sempat bikin saya parno selama beberapa jam. Sempat, ketika saya lagi cuci-cuci tangan di kamar mandi dengan pintu terbuka, adik sepupu saya datang, dan saya benar-benar kaget sampai dia cekikikan.

-____-

Sepupu saya yang 1 SMA cerita, dia juga pernah masuk ke rumah hantu di Lotte Mart. Katanya dia dikejar-kejar di situ. Lalu ada 1 temannya, cewek, saking takutnya dia langsung maju ke depan, dan, DOR. Ditonjok aja lah hantunya. Gara-gara itu, hantu-hantu yang lain katanya langsung mundur pelan-pelan. HAHAHAHA takut ditonjok.

Malam harinya, kami semua pergi ke sushi tei, ditraktir orang-orang tua :D (senangnya menjadi anak-anak, kya), dan di sana kami saling menghina satu sama lain dengan sebutan 'kampungan' dan 'pupuk kandang'. Kyaaaaaaaaaa mudik yang lelah tapi okeeeeeeeee :D

Anyway, di sini saya bahasnya bagian senang-senang bersama keluarga ya. Bagian duniawinya aja :P