Menunggu mood

Ada suatu Gagasan Besar di kepala. Gagasan Besar menggoyang-goyangkan isi tempurung kepalaku dengan keinginannya untuk tumpah menuju dunia.
Dia ingin didengar, dan dia mau sekarang juga.

Dia mengalir keluar menuju jari-jemariku, menggerayangi pembuluh darahku di sana. Dia mendesak-desak nadiku, memaksa keluar lewat ujung jariku.

Tangaku geli karenanya.

Tanganku gatel.

Aku ingin menulis.

Sekarang dia meledak-ledak di dalam badanku. Mendidih, seperti orang sakaw, dia gemetaran meminta keluar. Bosan dia berkurung di dalam kepalaku.

Tapi, lihatlah. Sekarang sudah jam setengah 7 pagi, ada pekerjaan yang harus kusambut sebentar lagi. Aku harus siap-siap. Tidak akan sempat kutuliskan semuanya.

*

Dia paham maksudku. Dia tahu saat ini aku digencet oleh sempitnya waktu. Dan, yang jelas, dia tahu aku jadi tidak mood untuk menulis.

Dia menyerah. Dia menyusut masuk ke dalam kepalaku meninggalkan jari-jariku yang kini terasa hampa, meringkuk di tengah otakku.

Semoga dia tidak hilang dilekang waktu.

0 comments: