ketika persimpangan,
berhadapan dengan jalan yang bercabang
di tengah medan yang berbatu, berduri

dan ketika bunga diam-diam kembali mekar
yang layu menjadi segar
akankah kau jaga atau kau buang
yang terasa hanyalah gamang

saat itu aku teringat untuk menangkupkan tangan di depan dada
dan berharap
menengadahkan kepala ke atas
menatap meminta

"akankah aku menjadi yang dikasihi?"

aku ingin memahami
lebih dari guru telah berusaha pada muridnya
aku ingin menghayati
lebih dari pujangga pada puisinya
aku ingin melakukan
lebih dari ilmuwan pada laboraturiumnya

dan ketika di persimpangan jalan yang berbatu,
ataupun ketika bunga mekarku layu kembali
akan kutangkupkan tangan lagi
karena hanya ada satulah tempat berharap
dan bersyukur

0 comments: