Teknologi

iPad murah banget atau gimana, saya gak ngerti, tapi kenapa banyak banget ya yang punya iPad di dunia ini. Bukan iPad doang deh, semua benda elektronik yang disentuh sedikit saja sudah bisa bereaksi dengan canggih, kayaknya di mana-mana ada (termasuk di rumah saya - punya kakak saya itu).

Rasanya, di mana-mana juga, saya lihat mereka (kecuali kakak saya) memainkan potong-potongan buah -- yang buahnya loncat-loncat dan kita harus memotongnya ala ninja, seolah-olah kita pakai pedang padahal cuma nyentuhin jari ke monitor. Saya juga pernah memainkan permainan itu dan memang seru. Bukan seru sih, tapi gravitasi gamenya semacam besar gitu. Adiktif. Selain itu, ada juga si burung marah alias angry birds yang diluncurkan membunuh babi-babi hijau. Padahal babinya mukanya lucu loh, kenapa harus dibunuh? Hmm, mungkin karena mereka haram (asal). Hahaha.

Oh iya, ngomong-ngomong soal Angry Birds, waktu itu saya pernah melihat post di 9gag yang agak nyinyir. Haha, ini dia:
Hmm, gak tau sih apakah benar computing power HP-HP kita sekarang lebih besar daripada milik NASA waktu itu, tapi yang jelas, yah, kita sudah berada di zaman yang... kalau orang-orang bilang, 'lebih mudah'.

Saya kurang setuju sih kalau hidup sekarang dibilang lebih mudah. Menurut saya, setiap hal yang dianggap positif dan memudahkan umat manusia, pasti diiringi kesulitan juga.

Eits. Negatif benar pikiran barusan. Hahaha.

Gini deh, setiap manusia diberi kesulitan, pasti Tuhan memberi kemudahan juga di situ (sama saja sih, cuma kata 'kesulitan'nya didahuluin daripada 'kemudahan' biar kesannya lebih positif thinking). Mungkin, teknologi-teknologi yang diberikan Tuhan pada kita sekarang karena adanya cobaan-cobaan lain yang lebih - lebih apa, ya? bukan lebih berat, hmm, mungkin, lebih berbeda dibanding zaman dulu.

Dan akibat kemudahan itu juga, tuntutan bukannya makin diberatkan ya? Yaudah, langsung pakai contoh konkret; dosen saya bilang waktu zaman beliau kuliah, beliau ada tugas besar menggambar teknik part mesin di kertas dan itu membuat dia begadang berhari-hari. Tapi, tugas kami sekarang lebih ribet; harus membongkar mesinnya, membuat gambar per part di komputer (yang nyatanya lebih mudah dan cepat dan praktis daripada gambar tangan), lalu menggabungkan part-part itu menjadi model mesin di komputer. Dosen saya bilang, kalau dulu saya disuruh begitu juga, bisa-bisa saya begadang berminggu-minggu, tapi kalian kan sudah mudah, ada software, jadi ya kalian bisa disuruh begitu.

Intinya: jaman dulu sama jaman sekarang sama saja susahnya (atau mudahnya). Cuma berbeda saja.

Balik lagi ke si NASA tadi, memang benar sih, kesannya kita insignificant banget dibanding orang jaman dulu. Dan, inilah hal yang benar-benar saya perhatikan:

Alat-alat elektronik menarik dan keren dan praktis itu sudah merajalela di rumah-rumah tiap orang, dan anak-anak juga sudah mulai menyentuhnya. Dan, mungkin, permainan-permainan di situ, yang dirancang dengan baik dan dengan grafis yang keren pula, lebih menarik daripada kerjaan-kerjaan kita waktu kecil pas lagi luang.

Waktu saya kecil, ada game juga sih; SEGA, Nintendo, terus pas gedean dikit ada PS. Tapi itu kan lebih gak praktis dibanding tablet-tablet sekarang. Dan tablet sekarang portable pula. Terus, kalau main PS bakal ketauan satu rumah karena harus di TV rumah. Jadi, intinya, saya terbatas dalam main game. Lebih terbatas dibanding mainin tablet.

Waktu kecil, kalau saya lagi ada waktu luang (sebenarnya selalu luang gak sih? hahaha) saya biasanya gambar-gambar. Itu waktu TK sampai SD awal. Begitu sudah bisa menulis, saya mulai sering menulis-menulis cerita tidak bermutu di kertas bekas yang sudah disiapkan ibu saya. Saya juga sering menggambar di tembok kamar saya, gunting-gunting kerajinan dari majalah, membuat cap dari kentang dan wortel, main masak-masakan, ngupasin bawang saat ibu saya sedang masak, naik sepeda, main PS (tentu saja hahahaha), menjahit baju buat boneka saya, baca buku cerita, nonton Amigos (bahaha), daaan masih banyak lagi.

Itu sih saya. Kalau anak kecil sekarang??

Saya tidak tahu sih, saya belum punya anak. Tapi, waktu itu saya makan malam bersama keluarga saya di restoran sushi di daerah Tebet sana dan di samping saya ada dua orang ibu-ibu dengan dua orang anak SD. Saat ibu-ibu itu asik makan dan bercengkerama, satu anak ini main potong-potong buah yang tadi saya bilang itu.

Kalau bahasa 9gagnya: dafuq? -__- (hahaha, semalam saya mimpi buka 9gag loh, tetoot)

Di restoran saja main ai-fad (iPad behehe), gimana di rumah? Maaf, menyimpulkan sendiri, tapi itu yang muncul di pikiran saya.

Lagian, sepupu-sepupu saya yang masih kecil-kecil juga sudah bergaul dengan gadget-gadget itu. Dan blackberry jugaaaa. Seolah-olah, semua kegiatan saya waktu kecil itu... (muncul flashback dalam warna sephia) menggambar, menulis, menari, menyanyi, bersajak... (bahkan saya tidak menari menyanyi dan bersajak hahaha) tergantikan oleh gadget itu!!

Ah!

Tidak!

Bukannya saya anti teknologi, justru saya sekolah di institut teknologi, tapi saya tidak rela kalau teknologi malah jadi penyebab masalah-masalah baru. Sering kan, dengar kata-kata ini: mendekatkan yang jauh, menjauhkan yang dekat.

Dan sekarang seolah-olah teknologi itu menjadi penumpul kreativitas anak-anak. Aaaah. *menangis menjerit berlari di tengah hujan*

Padahal, teknologi dalam iPad, blackberry, dan produl-produk lainnya sebenarnya ditujukan, saya yakin, untuk yang baik. Misalnya untuk e-book, sangat hijau sekali ya. Memudahkan komunikasi, apalagi untuk pebisnis-pebisnis, orang kantoran, dan siapapun lah yang butuh komunikasi cepat lancar dan butuh menggenggam dunia dalam tangan. Saya pribadi berpendapat, anak SD belum butuh laaah, mau ngapain dia sama akses google yang tidak terbatas di handphonenya? Bisa buat searching-searching pelajaran sih, tapi kan tidak seurgent si orang kantoran tadi, yang sedetik lewat saja mungkin berpengaruh pada investasinya atau kliennya atau apalah (hahahaha saya jadi mahasiswa sok tau).

Yaaah, marilah bersama-sama kita manfaatkan teknologi sebaik-baiknya, dan mengantisipasi buruk-buruknya. Supaya hidup ini indah seperti sajadah (maksa). Senang seperti benang. Lucu seperti pikachu.

-____-

Selamat liburan atau selamat SP atau selamat ujian lagi! Bye

0 comments: