Many Thoughts

Kalau ada semangkuk es serut lalu diisi dengan nangka, kolang-kaling, alpukat dipotong-potong, sirup, dan susu terkondensasi (susu kental manis maksudnya haha sok-sok ribet aja), kira-kira apa namanya? Es? Nangka? Alpukat? Tidak ada satu komponen di dalamnya yang berhak mewakili satu mangkuk itu. Makanya namanya Es Campur.

Sekarang pikiran saya sedang seperti itu. Bingung juga namanya apa. Sedih jelas nggak, senang juga biasa aja. Dibilang datar nggak juga, jadi apa ya? Campur aduk.

Yang jelas, saya harus membiasakan menulis lagi nih. Menulis menjaga saya tetap menjadi saya, namun tentu saja harus dengan versi yang selalu lebih baik. Harus dalam versi yang baik.

I don't know what to write.

Oh ya, ada dua pelajaran berharga yang saya dapat dari pengalaman sekitar dua tahun belakangan ini. Yang pertama, selalu pikirkan orang lain. Yang kedua, selalu pikirkan langkah berikutnya.

Ini pelajaran yang saya dapat dari seseorang yang suka ngomong, "Saya mah orangnya well prepared!"

Sebenarnya setiap saat adalah modal untuk masa depan. Orang yang selalu berhasil menjadikan setiap saatnya sebagai persiapan masa depan adalah orang yang super efektif dan efisien. Dia adalah orang yang tidak hidup di 'saat ini' terlalu lama.

Maksud saya seperti ini. Misalnya kita mau berjalan tiga meter ke depan. Kita harus melakukannya selangkah demi selangkah, kan? Dan di setiap langkah kita adalah persiapan untuk langkah berikutnya. Orang-orang yang hidup di 'saat ini' terlalu lama itu ibaratnya orang yang setiap melangkah, ayunan kaki setelahnya bukannya lebih maju, tapi malah sejajar dengan kaki satunya. Jalannya jadi lambat sekali.

Kebayang gak maksud saya? Kurang lebih begitulah hehe, sudah malam ikan bobo, Anka juga.

Refresh

Memang tulisan yang paling mudah itu tulisan ngalor-ngidul yang mengalir begitu saja dari otak menuju jari langsung ke keyboard. Bukan jenis tulisan yang harus diturunkan dari tema, buat alur dan kerangka pikir, dan seterusnya.
Kebetulan saya habis dapat tugas dari orangtua saya yang melibatkan komputer sehingga saya seperti tergelincir (atau sengaja meluncur ya hehe) menuju blog saya sendiri. Long lost blog.
Tapi rasanya luar biasa. Membaca tulisan saya di tahun 2011-2012, yang artinya membaca pikiran saya sendiri di kala itu, saya merasa diri ini begitu fresh pada masa-masa dulu.
Kalau sekarang apa, ya? Mumet sih nggak, tapi seperti ada yang menahan. Di setiap saluran otak saya seperti banyak polisi tidur. Rasanya otak saya meminta saya untuk slow down.
I think this is a part of being wiser. I was innocent back then, now I am wiser but still in progress.
***
Dan sekarang sudah bulan Juni ajaaaaa......... Sudah akhir Juni pula astaga. Perasaan kemarin baru saja 1 Januari, tiba-tiba sudah tiba di tengah tahun ini dan saya akan menghadapi banyak hal ke depan. Hal-hal baik tentu saja hehe, baik tapi besar. Dan apapun yang besar pasti butuh persiapan, baik mental maupun fisik. Pada dasarnya manusia itu tidak suka pada perubahan, manusia adalah budak dari kebiasaan. Maka, apapun itu ya saya harus siap-siap.