ngerasa

ngerasa dosa kalo ngomong tentang diri kita tapi sebenernya ga gitu.

takut beneran kejadian.

tapi, abis gimana ya. bukan maksudnya mau bohong juga, tapi...

cuplikan






























tanya.

aku bertanya.

tapi dia tidak menjawab.

ternyata dia tidak peduli.

lalu aku berhenti bertanya.

aku mencari.

dan ternyata jawaban itu ada.

aku menengok ke belakang.

perjalanan panjang sudah kulewati.

perjalanan indah.

aku pikir dia tidak peduli.

tapi ternyata ini semua darinya.

cahaya

mood menulis, tulisan, dan harry potter

menemukan mood menulis itu susah ya. ada sebuah ide yang menyala-nyala, sudah berkembang dan tidak cukup lagi di otak ini. inginnya sih dituangkan, tapi, ah, saya tidak mood menulis.

hmm.

tapi toh saya lagi menulis.

?!

haaaa, sudahlah. paham kan maksudnya, saya sekarang menulis bukan menulis yang itu. eh, sama saja sih sebenarnya, tapi ada bedanya. eh, aduh, maksud saya... ahhhh, saya sulit dimengerti -______-

yasudahlah. tapi, sedari kecil, saya ingiiiiiiiiiiiiiiin sekali, seingin itu sampai i-nya harus sebanyak itu, punya buku yang dijual di pasaran secara umum.

nanti di halaman paling belakang buku itu, ada foto saya - saya membayangkannya pasfoto, tapi itu pasti jelek sekali karena muka saya kalau difoto formal begitu jadinya buruk rupa macam sapi, eh tidak juga sih, masa saya menyamakan diri sama sapi, tapi yang jelas jelek kurang bagus, jadi saya sih inginnya foto gaya gitu, tapi tetap bermuka cerdas ala penulis oke - dan ada serangkaian kata-kata seperti ini;

Penulis kelahiran Jakarta, 18 Agustus 1991 ini sedang menuntut ilmu di Jurusan Teknik Planologi ITB. Prianka menghabiskan masa SMA-nya di sekolah terkenal di Jakarta, yaitu Santa Ursula. blablabla


lalu, setiap kali saya ke Gramedia, Toko Gunung Agung, Togamas, dan Rumah Buku sekalipun, selalu ada tumpukan buku-buku saya yang covernya bagus itu di sebuah tempat yang disediakan. dan bagian menyenangkannya adalah, di atas tumpukan buku itu ada sebuah tulisan ditaruh di sana: "Best Seller"

eh...

tidak juga sih HAHAHAHA, bagian best seller itu belum pernah muncul di otak saya sebelumnya. barusaaaaaan saja saya membayangkannya. menarik juga sih, tapi yaaa... sudahlah.

dari kecil saya suka membuat cerita-cerita itu. ada satu cerita yang berjudul 'Rela Berkorban' dan selalu membuat ibu saya cekikikan tiap kali teringat. hmmm, perlu diakui bahwa tulisan saya jaman SD sangat terpengaruh oleh cerita-cerita di... ehm, buku cetak PPKN.


HAHAHAHAHA.

oke saya paham itu naon-pisan-deh.

dan waktu SD saya biasa menulis di kertas-kertas sisa kantor ibu saya dan tercecer di mana-mana dan mungkin sekarang sudah jadi bungkus kacang di suatu tempat di sudut-sudut jakarta.

selebihnya, saya sering menulis di komputer. komputernya komputer jaman dulu yang bagian belakangnya masih berkonde dan saat itu windows 97 masih ubercool.

daaaan, sebenarnya komputer itu saya bawa ke Bandung looooh. kapan-kapan saya baca lagi deh.

ada sih satu cerita yang sukses saya selesaikan dan sudah mengalami tahap printing (kya! kamu hebat) lalu saya bawa ke sekolah dan kata teman-teman sih oke-oke saja. tapi setelah itu kalau saya baca saya suka malu sendiri. untungnya tulisan itu sekarang sudah hilang. eh belum sih, hanya terselip di kamar saya, tapi saya berpura-pura pada kehidupan ini; memangnya-saya-pernah-menulis-apa, jadi karena saya (ceritanya) lupa, jadi saya tidak perlu mencari kertas-kertas itu.

oh, dan saya waktu SD pernah menulis di sebuah buku berwarna biru muda. saya ingat sekali, saya berusaha mencari buku sekeren mungkin dan pilihan saya jatuh pada buku itu (padahal cuma buku tulis biasa. huh, dasar anak SD norak) dan ceritanya adalah tentang sekumpulan anak yang menemukan buku di perpustakaan yang bisa membawa mereka ke suatu dunia fantasi.

hahaha.

sepertinya, campuran harry potter dan narnia.

eh, waktu itu saya sudah baca narnia belum ya?

kayaknya belum. jadi itu mungkin hasil pemikiran saya yang dipengaruhi oleh dunia harry potter yang menyenangkan. iya, saya suka sekali harry potter yang buku ketiga. yang azkaban. menurut saya itu paling keren dan masih terang (maksud saya, suasananya belum suram dan gelap seperti di buku keempat dst). dan yang paling saya suka adalah... HOGSMEADE. dan saya membayangkan butterbeer :9 dan tentu saja makanan-makanan lain yang dengan liarnya muncul di fantasi saya.

diagon alley juga cukup menyenangkan. saya membayangkan pasar berisi barang-barang yang... fantastic. sapu terbang, burung hantu, kuali-kuali dengan berbagai ukuran, jubah, buku-buku tua (seperti yang ada di kosan saya mungkin hahaha)... dan cara masuk diagon alley juga tampak menyenangkan - ketukkan saja payungmu di beberapa bata di dinding, dan jika kombinasimu benar maka tadaaaaaaa, diagon alley!

kya!

hmm, yasudah deh. kapan-kapan kalau mood saya muncul, saya mau menulis tentang ide saya yang masih di otak ini.

okay. doei!

anyway, 'menulis' mengalami perluasan makna ya haha

kuch kuch hota hai

KYAAAAAAAAAAAAAAAA~

akhirnya idam-idaman gue tercapai; KEMAREN MALEM NONTON KUCH KUCH HOTA HAI


:D :D :D

gue udah pernah nonton sih, 2x. tapi, entah kenapa tiba-tiba pengen lagi. terus, si Atika Nurcahaya downloadin filmnyaaaaa aaaaa terharu-biru mau nangiiis :''')

sebagai imbalannya, gue mau kasih ika kado


ya itu dia kadonya. kado buat ika: gambar kado. HEHE :P

pokoknya seneeeeng bangeeeeet pas nonton kuch kuch hota hai (artinya: terjadi sesuatu)
rasanya pas nonton ikut seneng gitu melihat kisah cinta mereka. ea.
tapi iya, gue ikut merasakan perasaan cinta pas nonton hahahaha mumumu :3
rasanya seperti....
terjadi sesuatu di hati ini.

kuch kuch hota hai


(momen syahdu)

oke. next. yak. dan saya senang sekali telah menghabiskan waktu kurang lebih 4 jam menonton rani mukherjee yang super cantik, kajol yang oke, sharukh khan yang... yah okelah, dan salman khan yang kyaaaa~!

ahahahahahahhHAHAHAHAHAHAHAHAHAHHHAHAHAHAHA

masih seneng nih gilak

:D :D :D

5 menit lagi

(15.00)
www.youtube.com

hmm, twitter. facebook juga deh, udah lama ga buka. blogspot. kemarin kayaknya ada blog bagus.
youtube. video klip yang baru.

eh apa tuh link lucu kayaknya.

klik

5 menit lagi belajar deh.


(15.06)
hah udah lewat 6 menit. ah tanggung, kalau video ini udah buffering, nonton bentar. abis itu udahan.

...

...

...

masih lama bufferingnya. nyambi deh numblr.

eh itu tumblr siapa, fotonya bagus-bagus.

liat ah.

open new tab


(15.28)
open new tab

open new tab

open new tab

open new tab

open new tab

open new tab




eh. ya ampun

udah hampir setengah jam. bentar, video yang tadi belum dilihat. tanggung lah, udah nunggu buffering.

play

ah bagus lagunya, download bentar biar pas belajar bisa sambil dengerin lagu.

www.4shared.com

search.

hmmm. banyak juga lagunya. bagus ga ya?






download banyak deh biar sekalian.


(16.15)

(112 new tweets)


downloadnya coba didengerin dulu.

ah lagunya enak-enak.


(BUZZ!!!)

eh siapa tuh?

ym.


(18.17)
ah?

astaga.

ujian besok?

maghrib dulu.

ya ampun belajar kapan, jam setengah 7 kan ada janji.

YA AMPUN mesti cepetan mandi.

apa sms aja bilang ga bisa? minta maaf banget soalnya ada ujian.

nah kan, jadi ngebatalin janji. coba tadi ga usah buka internet.

kakak nim

angkot berhenti di pelesiran.

plis, jangan ngetem.

dan angkot pun tak kunjung bergerak. aku mulai putus asa.

aku melirik jam tanganku.

8.05

ujian sudah mulai 5 menit yang lalu. aku mencoba mengacuhkan jam tanganku - kepalaku kupaksa menoleh ke pintu angkot. seorang perempuan bertubuh kecil dan kurus, memakai jilbab coklat, sedang membungkuk dan masuk ke dalam angkot.

"Kak psp," aku menyapa seadanya. dia kakak nim-ku.

"Hai," kak psp tersenyum, lalu duduk di sampingku,"ujian apa?"

mesin angkot menderu lagi, akhirnya pergi dari situ. aku menghela napas lega. kulirik arlojiku - 08.10. huff, baru telat 10 menit

"studio."

"oh, jam berapa?"

"jam 8."

"Hah?" dia melirik jamnya, ekspresinya kaget dan tidak santai,"telat banget!"

...

ah kak, kan baru 10 menit. T_T

prahara

Rabu, 11 Mei 2011
07.30 am, matahari pagi masih bersinar dengan malas-malasan


saya masuk ke kamar mandi dan langsung mengambil air di gayung.
jengjeng, air di gayung banyak semut mengambang. waaa~

haha ga semenakutkan itu sih, tapi ternyata oh ternyata, selain ada gayung kuning yang mengambang, memang ada lumayan banyak semut mengambang-ngambang syahdu juga (ga syahdu sih, biasa aja sebenernya) di bak mandi.

mereka semua sudah mati. gugur. tewas.

tidak bernyawa (diucapkan dengan bisik-bisik misterius; mata menyipit)

.
...
.........
...........................
.........
...
.


Rabu, 11 Mei 2011
04.00 am, langit masih gelap, suara orang-orang mengaji samar-samar terdengar


kapten: hei, saya ke bawah sebentar ya. mau pipis. kamu gantiin saya sebentar ya. hati-hati, di depan ada benda laut. kuning besar.
kru kapal: (terbangun dengan kaget di kursi) hah? eh? oh. siap kapten!

kapten pun pergi, sementara sang kru kapal belum sepenuhnya bangun, dan akhirnya tertidur lagi.

(layar gelap, tiba-tiba ada suara gemuruh keras, seperti petir sedang bertengkar dengan kilat: BRRRAAAKKK!!!)

kru kapal tersentak lagi dari tidurnya, dia terkejut luar biasa. tak lama, terdengar bunyi derap kaki - suara sol sepatu yang keras beradu dengan lantai kayu kapal.

ternyata itu sang kapten. beliau muncul di pintu dengan wajah panik, marah, dan @#$%^&*()?!

kapten: APA-APAAN KAMU! SAYA SUDAH BILANG KE KAMU UNTUK MENGGANTIKAN SAYA SEBENTAR
kru kapal: ah kapten? hah? eh? apa yang terjadi?
kapten: KAPAL INI SUDAH MENABRAK BENDA KUNING SIALAN TADI! KAPAL INI AKAN KARAM!

benar kata kapten tadi. tak lama kemudian, air sudah membanjiri bagian bawah kapal. semua penumpang panik, liburannya yang indah berganti menjadi prahara. mereka berlomba-lomba untuk masuk ke perahu penyelamat, yang sialnya hanya berjumlah sedikit, tidak sesuai dengan jumlah penumpang.

1 jam kemudian, kapal sudah sepenuhnya tenggelam. banyak semut-semut yang berusaha bertahan dengan berenang. namun, suhu air terlalu dingin. akhirnya mereka semua mati.

fin

kalau yang terbaik

kalau yang terburuk itu baik, wah baik sekali.

kalau yang terbaik itu busuk? apa jadinya dengan yang dibilang kurang baik?
benda itu dioper ke sana sini. beberapa orang tertawa melihatnya. ada yang menganggap itu lelucon, ada pula yang prihatin. beberapa alis merengut heran menatapnya. ada yang takjub, tak menyangka ada pula hal seperti itu.

tok, tok, tok.

demikian bunyinya ketika satu geng cewek SMA mengetuk-ngetukkannya ke lantai. dingin rasanya ketika dipegang.

. . .
. . .
. . .

seorang perempuan berjalan dengan langkah cepat di koridor itu. sepatunya berbunyi teredam ketika sol karetnya menampar lantai.

dia mendatangi sekumpulan orang-orang itu, matanya menyorot marah.

langsung dia menyeruak, mencari benda itu, dan menemukannya sedang diteliti oleh sepasang suami istri yang keheranan.

dengan kasar, dia rebut benda itu.

sialan, ini kan barang pribadi gue

lalu dengan langkah yang tidak kalah marah, dia pergi lagi dari situ. orang-orang di sana menatapnya, berbisik-bisik, dan bahkan ada yang menunjuk-nunjuk dia.

. . .
. . .
. . .

dia menyimpan kembali benda beku itu dengan hati-hati. di dalam dadanya.

ada suara di belakangnya, dia menoleh.

seorang laki-laki berdiri di sana. semburat kuning matahari menyinarinya dengan syahdu. laki-laki itu menatapnya ramah. dan tersenyum.

hangat.

cerita

Devi merengut. Kak Ima hanya memperhatikannya, menunggu Devi bicara.

"Kak, nyebelin banget gurunya tadi," akhirnya Devi angkat suara setelah mobil mereka melewati Simpang Dago. Kak Ima mengerem sedikit, segerombolan mahasiswa sedang menyeberangi jalan di depannya.

"Emang kenapa lagi?"

Adiknya yang masih SMP ini makin merengut. Tampaknya gurunya benar-benar menyebalkan.

"Bu Dina. Tadi. Ih. Nyebelin. Tadi kan si Edo ketiduran di kelas, padahal gara-gara ngantuk kemarin ngerjain tugas dari Bu Dina, terus si Bu Dina marah-marahin Edo. Berlebihan gitu, padahal cuma ketiduran sebentar doang.

"Terus si Ade juga kena. Dia padahal gak ngobrol, Kak. Dia cuma nanya si Tio mau pulang naik apa nanti, soalnya mau nebeng. Ade nanyanya cuma sebentaaaaaar banget kak. Sebentar banget, sumpah. Tapi si Bu Dina juga udah ngomel-ngomel kayak si Ade abis malingin mangga. Ya ampun lebai banget sih.

"Yang paling parah ya kak, aku tuh tadi gak tidur, ngobrol pun juga nggak! Tapi Bu Dina marahin aku juga, katanya muka aku gak fokus, kayak ga ngedengerin dia. Terus dia ngetes aku tadi dia ngomong apa aku ga bisa jawab. Emang sih tadi aku lagi ngelamun sebentar. Tapi kan aku gak tidur kak! Gak ngobrol juga! Ih!"

Mobil mereka melaju pelan di jalan Taman Sari. Prambors Bandung mendengung pelan dari radio.

"Itu namanya sopan santun, dek. Bu Dina lagi ngajarin kalian, kalian itu harus menghargai orang yang lagi ngomong di depan. Kalian gak boleh tidur, ngobrol sendiri, atau gak ngedengerin juga gak boleh. Itu namanya gak sopan. Misalnya ya, tadi kalau pas kamu cerita terus Kak Ima sms-an sendiri kamu marah ga?"

Devi memandang lurus ke depan, mengamati tempat-tempat fotokopian yang berderet di sisi kanan jalan.

"Ya marah sih kak."

"Nah kan. Sama aja kayak Bu Dina. Bu Dina baik loh mengajarkan kalian seperti itu. Kalian kan masih kecil, masih perlu diajarkan. Nanti kalau kalian sudah dewasa, kalian harusnya sudah mengerti dan nggak usah diingatkan lagi."

Devi menelan lagi kata-kata kakaknya dengan susah payah. Sepertinya dia masih kesal.

"Emang dosen Kak Ima gak suka marah-marah?"

Kak Ima tersenyum,"temen-temen kuliah Kak Ima kan udah gede, sayang. Mereka udah sadar kalau ngobrol sendiri, tidur di kelas, ya itu gak sopan, dek... Mereka harusnya udah gak perlu dimarahin lagi."

Kak Ima mencubit pipi Devi pelan. Devi hanya terdiam, lalu menyenderkan badannya di jok dan menatap langit. Pikirannya malah membayangkan dirinya menjadi anak kuliahan.

Pasti keren, pikirnya.