bohong, deng :p
iya, iya, di tengah liburan di ibukota ini, gue teringat cerita itu.
cerita apa?
yang itu, yang suatu sore yang merdu di sekre HMP, tiba-tiba gue merasa ada bagian dari diri gue yang hilang.
"EH METODA GUE MANA? METODA GUE MANA?"
ael, tanpa merasa panik, malah jadi bingung ni-anak-ngemeng-ape
"hah? apa jap? metoda?"
...
"eh, maksud gue, dompet, el..."
dan percakapan itu dimasukin lah ke tumblr oleh ael.
biasalaaaah, doi.
anyway, bukan masalah metoda yang itu sih yang ingin gue kisahkan.
metoda analisis perencanaan?
haha, ya kali. bukan itu.
jadi, intinya, alkisah...
ada gue.
gue yang baru menyadari betapa pentingnya, indahnya, dan baiknya untuk bersyukur.
dan gue yang labil, gak kunjung stabil
jadi penting men, latihan konsisten
dan dua teman gue punya metoda yang canggih untuk mempertajam kemampuan hati untuk selalu bersyukur dan melihat sisi positif seburuk apapun sesuatu yang menimpa serta metoda gaul untuk memperkuat diri dalam menghadapi gejolak-gejolak labil dunia dalam kekonsistenan yang pasti.
yang pertama, si aszafaika memutuskan untuk setiap hari menulis tentang "The Best Thing That Happened on (today)".
gue rasa itu sangat cool dan sangat bisa membuat orang melihat dengan kacamata positif terus.
yang kedua, si gavrila yang berkomitmen untuk menulis satu cerpen setiap hari selama satu tahun. selama setahun itu setiap harinya harus nulis, padahal gak setiap hari ada waktu, kan? dan yang pasti, ga boleh kelupaan.
gue pernah sih bikin target gitu, tapi bukan target harian. jadi ceritanya tahun 2010 gue melupakan buku, males baca, dan ga ada duit buat beli juga hahaha. jadi akhirnya desember kemarin gue memutuskan untuk baca minimal 12 buku di tahun 2011. tapi yaudah, gitu doang.
mungkin... metoda-metoda semacam punya teman-teman gue tadi bisa jadi inspirasi juga buat gue.
0 comments:
Post a Comment