Pagi ini, langit sangat mendung. Udaranya benar-benar
dingin. Angin memaksa masuk lewat celah-celah jendela, membuat kulit saya jadi
agak merinding.
Semalam saya tidur meninggalkan beberapa kewajiban. Habis,
sudah terlanjur terlalu ngantuk. Sebenarnya tidak terlalu ngantuk sih, mata
saya tidak menyipit-nyipit dan kelopak mata saya belum terasa begitu berat. Tapi
saya tahu saya ngantuk karena saya mulai melakukan pekerjaan-pekerjaan dengan
tidak beres. Seperti membuka keran air galon saat gelasnya tidak ditaruh di
bawahnya, daaan banyak hal ‘skip´lainnya.
Saya jadi teringat dahulu, waktu SMA, ketika saya lagi mengantuk dan ingin
minum, saya malah mengisi gelas saya dengan air keran. Whut da hell.
Ada beberapa kisah yang ingin saya ceritakan, saya mau bodo amat dulu sama kerjaan-kerjaan saya
yang lain. Sebenarnya, menulis setiap hari kan juga bagian dari kewajiban saya
untuk memenuhi perjanjian dengan Nona Prianka. Dan, pekerjaan-pekerjaan lain
sudah terlalu sering saya dahulukan daripada pekerjaan pribadi saya ini. Kini saatnya
saya menulis di pagi hari, saat otak masih segar, matahari belum menyengat, dan
waktu masih banyak.
***
Tiga hari yang lalu adalah hari pertama saya tahu bahwa di
kosan ini ada shower air panas. Meski
sudah dua tahun tinggal di sini, bukan sesuatu yang tidak wajar kalau saya baru
tahu, sebab bapak kosan saya yang dulu melarang anak kosan menggunakan
kamar mandi itu. Bapak kosan yang sekarang ternyata mengizinkan (tanpa saya
ketahui), hanya jika para pemilik kosan tidak sedang mendiami rumah ini.
Pagi itu cukup dingin, meski tidak sedingin hari ini. Bayangan-bayangan
akan mandi air panas muncul di benak saya – duh
nyaman sekali. Saya pun segera turun ke lantai dasar dan menyalakan heater. Heater harus dinyalakan dahulu selama setengah jam agar airnya
panas.
Saya kembali ke kamar dan berkutat dengan laptop lagi. Sekitar
setengah jam kemudian, saya langsung turun lengkap membawa sabun, sikat gigi,
shampoo, dan handuk.
Namun, tiba-tiba, di lorong pintu sedang berjalanlah kakak
ipar Ibu Kosan, menggeret dua koper yang besar-besar. Dia menyadari kehadiran
saya di depannya, lalu mengangkat wajahnya untuk menatap saya. Senyum senang
melebar di bibirnya, lalu menyapa saya dengan keras dan bersemangat.
“Selamat pagi!!”
Ah, tidak jadi mandi air panas.
***
lsdklsdf kkdsjfdskjf;auoiwer iruo oik wersidf slsdfu oeois ncv eir alkd f sek skjdfie ijdf sl mc jfkie oww msn ihci lereoi d asdlf pndf vmkjsdf sldkjf mn. lsdklsdf kkdsjfdskjf;auoiwer iruo oik wersidf slsdfu oeois ncv eir alkd f sek skjdfie ijdf sl mc jfkie oww msn ihci lereoi d asdlf pndf vmkjsdf sldkjf mn. lsdklsdf kkdsjfdskjf;auoiwer iruo oik wersidf slsdfu oeois ncv eir alkd f sek skjdfie ijdf sl mc jfkie oww msn ihci lereoi d asdlf pndf vmkjsdf sldkjf mn.
*) kisah ini ditulis dalam bahasa kalbu. sepertinya gak compatible sama blogger :3
***
Menengok juga wajahmu,
Kupikir silau matamu akan sorot lampu
Hingga begitu gelap bayangannya
Dan yang ada di baliknya.
Wajah yang tertengok,
Berapakah?
Mata-mata tertuju dalam sorot
Aku melihatnya tidak berkedip
Dalam pesona indah tarian dan senyuman.
Di samping sini
Membuatku ingin melangkah
Pintu yang terbuka
Siraman cahaya matahari
Hingga ku hangat dengan siramannya
Dan matahari bilangku untuk diam
Agar tak ada yang lihat
Aku dalam sinaran.
***
Semalam saya tertidur di atas jempol kiri saya sampai-sampai
jempol saya sakit. Tertidur dengan posisi menyakitkan, pantat di bangku, jempol
di atas meja, dan kepala di atas jempol.
Saya terbangun berkat telefon dari teman, dan tak lama
syaraf-syaraf saya mulai sadarkan diri. Denyut sakit dari ujung jempol terasa
hingga ke ubun-ubun kepala.
Akhirnya saya tidur lagi dengan lebih baik, dengan pantat di
bangku dan kepala di kasur.
Tengah malam, saya terbangun. Pinggang yang melayang itu sungguh
posisi tidur yang menyebalkan. Saya pun bergeser untuk tidur dengan sempurna di
kasur.
Pagi ini, jempol saya memar.
***
lsdklsdf kkdsjfdskjf;auoiwer iruo oik wersidf slsdfu oeois ncv eir alkd f sek skjdfie ijdf sl mc jfkie oww msn ihci lereoi d asdlf pndf vmkjsdf sldkjf mn. lsdklsdf kkdsjfdskjf;auoiwer iruo oik wersidf slsdfu oeois ncv eir alkd f sek skjdfie ijdf sl mc jfkie oww msn ihci lereoi d asdlf pndf vmkjsdf sldkjf mn. lsdklsdf kkdsjfdskjf;auoiwer iruo oik wersidf slsdfu oeois ncv eir alkd f sek skjdfie ijdf sl mc jfkie oww msn ihci lereoi d asdlf pndf vmkjsdf sldkjf mn.
*) kisah ini ditulis dalam bahasa kalbu. sepertinya gak compatible sama blogger :3
0 comments:
Post a Comment