Babak Final GPMB 2010 27 Desember 2010 berakhir sudah dengan keluarnya juara :
Divisi Sekolah :
1. Putri Santa Ursula Marching Brass
2. MB BCK Rumbai
3. MB Darul Qolam
Divisi Umum :
1. MB Madah Bahana UI Depok
2. MB UGM Jogjakarta
3. MB Gita Surosowan Banten
Tema liputan ini menarik redaksi angkat sebagai bagian dari berakhirnya hajatan Yayasan GPMB, banyak yang menunggu bagaimana paket-paket penampilan semua unit yang ikut GPMB ? Dan ketemulah Original Marching vs Marching Show. Apa inti kedua konsep ini ?
Setelah melihat babak penyisihan sampai babak final kemarin, atmosfir performance peserta sebagian besar hampir sama dengan GPMB ke 25 tahun 2009 nuansa marching show band sangat kental dipakai dan digunakan dalam event ini, dan sebagian lagi mempertahankan bermain marching band dengan bentuk yang original. Perbandingannya 60 x 40 persen. Secara umum band yang membawa original marching biasa disebut monoton, tidak punya modal dan sepi lapangan display, sementara band yang mengusung marching show band disebut menghibur, mempunyai modal banyak, dan ramai lapangan display. Namanya pendapat bisa berbeda-beda persepsi orang menilainya.Kedua nya sah-sah saja dipakai, dan sudah dalam 2 kali GPMB terakhir pemenangnya berasal dari konsep original marching.
Perkembangan marching band kita ini begitu, kalau lagi hangatnya main bendera-bendera besar, semua pasti ikut-ikutan, kalau lagi hangat pake lagu DCI semua ikut lagu-lagu DCI, kalau satu band bawa panggung besar ke Istora, yang lain tak mau kalah bawa panggung besar sebesar gaban juga bisa didorong, disusun dari ujung ke ujung, itu semua bagian dari menciptakan pagelaran yang berbentuk marching show band terhadap kekuatan band mereka. Jika dalam penilaian dengan secara kasat mata pastilah susah melihat Glide Step/Roll Step setiap pemain di lapangan mengingat banyaknya hardware factor dengan macam alat assessoris. Bisa jadi ini trik di lapangan mengurangi penilaian drill dan display. Fungsi Color guard pada Marching Show bisa menjadi pendukung inti dan kadang kalah sama hardware factor yang menemani diantara mereka. Color Guard dengan bendera besarnya juga menjadi pembantu menutupi kekurangi langkah atau display dimana mata semua orang pasti terbawa arah bendera iu bergerak. Intinya beban pemain bertambah dan kesan terburu-buru pada pemain sebuah marching show akan lebih banyak karena ikut andil dalam menggerakkan hardware factor. Juri juga kewalahan melihat, ini terlihat saat 3 juri dekat lapangan display : Ujung Setiawan, Trevino, Peter lari pontang panting sana-sini mengejar section alat yang kadang tertutup hardware factor bawaan sebuah band. Kalau penonton awam pasti senang ada tontonan ramai seperti itu dapat membuat mereka betah dan tidak kaku saat menonton original marching.
Konsep original marching jika dibawakan band yang berpengalaman akan menunjukkan rasa musik yang mendalam , paduan dengan drill dan display rapi dan kuat serta color guard sebagai penguat musik dan gerakan dapat menciptakan kualitas bermain musik yang bersih dilapangan display. Tetapi original marching sebenarnya lebih mudah ditemukan titik kekurangannya, karena satu lapangan display bersih dari peralatan besar-besar yang menghalangi jalannya display mereka. Dan tentu persiapan band tersebut lebih detail ke arah musik dan display murni, color guard juga difungsikan sebagai bagian marching band original. No hardware factor membuat pemain marching band original lebih nyaman bermain musik tanpa harus ikut berpikir tanggunjawab lain disamping membawa alatnya sendiri. Kekuatan aransemen musik ditambah kreatifitas display lebih kuat mematangkan konsep repertoir yang dibawakan.
Untuk GPMB 2010, Juara 1 divisi sekolah dan juara 1 divisi umum adalah band yang menggusung original marching.
Selamat Buat PSUMB dan MB Madah Bahana UI, selamat buat Andreas Manalu dkk dan Nimon dkk. Dua pelatih yang lagi naik daun sekarang.
Posted by henryg on Dec 28 2010
dicopy dari trendmarching
2 comments:
gw kira lo yang nulis jap hahaha
eits kak, kapasitasku mah belom segitu. hahahaha
Post a Comment